Ambon. Suarapaparisa.com, Memasuki tahun ajaran 2024-2025. Madrasah Tsanawiyah Negeri Ambon menerapkan proses Digitalisasi pembelajaran dengan pemasangan Televisi dikelas, sehingga waktu pembelajaran yang tersedia 40 menit satu sesi dapat terakomodir baik lewat tatap muka mapun Online, juga terjadi kolaborasi.
Penegasan ini disampaikan Kepala MTs Negeri Ambon Riyadi Kamis, SP.d., MP.d, dalam wawancara dengan media ini diruang kerjanya Jumat 9 Agustus 2024.
Dikatakan dalam tahun ajaran baru siswa yang diterima sebanyak 387 siswa, sedangkan yang keluar atau lulus sebanyak 377 siswa, sehingga jumlah keseluruhan siswa MTs,baik siswa yang baru ditambah siswa yang lama sebanyak 1034 siswa dengan 33 romber. Semua mereka telah .mengikuti Proses Belajar Mengajar.
Menurutnya Animo siswa tamatan SD,Mi sederajat untuk masuk ke-MTs cukup tinggi itu terlihat, sebagaimana yang mengikuti test masuk berjumlah 600 siswa, namun mereka tidak dapat diterima semua terbatas ruang kelas, sehingga kepastian yang diterima 387 siswa, dengan 10 romber, perkelasnya 40 siswa sedangkan siswa lama yang berjumlah 647 siswa itu 23 romber, perkelasnya 37 siswa. Sebenarnya tidak memenuhi persyaratan seharusnya perkelas 36 siswa.
Pihak Madrasah berupaya berkoordinasi dengan Kabid Madrasah Kemenag, namun terbentur dengan belum adanya Pimpro, agar bisa memasukan Proposal, untuk pembangunan RKB.
Dengan begitu tahun ajaran 2024-2025, pihak MTs menerapkan Digital Pembelajaran, agar waktu belajar yang tersedia 40 menit satu sesi yang didalamnya kolaborasi tatap muka dengan Online dapat terakomodir dengan baik.
Untuk itu diharapkan, semua siswa MTs, dapat mengikuti pembelajaran secara baik. Pihak Madrasah juga akan berupaya mendorong para guru memberikan pelayanan sesuai inovasi dan kreativitas, guru agar tidak membosankan, sebaliknya jika siswa merasa bosan itu berarti proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu dalam tahun ajaran 2024-2025, dan guna menunjang pembelajaran pihak MTs mengambil langkah awal dengan memasang lima Televisi untuk lima kelas, yang semuanya terakomodir dengan internet.
Diharapkan para guru dapat mengajar dengan menggunakan Televisi, melayani semua siswa. Dengan begitu MTs masuk dalam era baru dengan sistim pembelajaran Digitalisasi menuju Madrasah Digital benar-benar terwujud, “tutup Riyadi. (Izk).
Komentar