oleh

Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan di Aru, Dinas Koperasi Perkuat UMKM

Suarapaparisa.com.Dobo, Kepulauan Aru,– Dalam rangka mengembangan ekonomi kerakyatan di Aru, Dinas Koperasi Kabupaten Kepulauan Aru melakukan berbagai macam strategi untuk mendorong dan memperkuat pertumbuhan kelompok-kelompok Usana Mikro Kecil dan Menegah (UMKM).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Kepulauan Aru, Imanuel Siarukin kepada sejumlah wartawan di Dobo usai mengikuti Laounching UMKM Bhayangkari Cabang Polres Kepulauan Aru, Sabtu (10/4/2021).

Siarukin mengaku Dinas Koperasi belakangan ini melakukan berbagai macam kegiatan, sala satunya mengelompokan para pelaku-pelaku usaha UMKM, baik itu kelompok usaha Mikro yang menjual Kue, Tarasi, Ikan Garam Balobo dan Pompom, sehingga semua kepentingan kepengurusan mereka dapat terakomodir dan tertanggung jawab.

“Memang strategi kami mulai dari tahun 2018 itu, harus ada desa-desa yang dijadikan sebagai skala prioritas pangan lokal. misalnya Desa Tabarfane dengan pengelolaan Pompom, Desa Namara dengan pengelolaan Tarasi dan Desa Apara dengan komoditi Ikan Garam Balobo, dan memang semua pihak ketiga disini kita suda bentuk Koperasinya, tinggal sekarang tergantung dari penggurus Koperasinya,” terang Siarukin.

Di tahun 2021 ini, lanjut dia, pihak Dinas Koperasi akan membuat sala satu sentra kuliner di Kabupaten Kepulauan Aru, dengan menyiapkan satu kawasan khusus yang dapat menampung berbagai macam kuliner khas Kepulauan Aru untuk menjadi jajanan atau ole-ole bagi masyarakat lokal maupun pengunjung yang datang dari daerah-daerah lain.

“Jadi ada stick sagu, ada stick tongke (Bua Mangrof), ini untuk menampilkan produk-produk yang bahan bakunya itu berasal dari pangan lokal. Memang saat ini lagi dalam tahapan-tahapan pembinaan bagi pelaku usahanya, bahkan ada yang suda eksis hampir 2 tahun, namum memang dari strategi pasaran yang masih menjadi kendala bagi pelaku-pelaku usaha itu sendiri,” jelasnya.

Sementara untuk produk unggulan lainnya seperti Tarasi, diketahui telah resmi terdaftar di Balai Pom (BPOM) karena usaha ini telah lama eksis, bahkan Pengusahanya sendiri telah menyiapkan desain mereknya namun masih terkendala dengan persyaratan di Kementrian yang membutukan kurang lebih 30 pelaku usaha baru bisa dikeluarkan lebelnya.

“Jadi memang ini lagi diupayahkan sehingga kalau bisa produk-produk kita di Kabupaten Kepulauan Aru suda bisa ada punya pengemasan bahkan punya mereka sendiri. Untuk sementara kita baru membantu mereka dengan alat pengemas dan mungkin bahan pengemas ” tambahnya lagi.

Selain itu, Pria asal Desa Popjetur itu, mengaku pihak mereka juga akan menyiapkan kerajinan-kerajinan tangan yang rencananya akan di tampung di satu kawasan khusus dengan jajanan Kuliner sehingga pada saat orang datang untuk makan disana, mereka juga bisa langsung membeli kerajinan tangan sebagai ole-ole saat pulang ke daerah asal mereka.

“Jadi muda-mudahan di tahun 2021 ini semua itu suda bisa kita laksanakan,” tutup Siarukin. (Nus.M)

Komentar

Tinggalkan Balasan

News Feed