Ambon, Suarapaparisa.com – Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, mengajak siswa SD Negeri 79 Ambon menjadi pengguna teknologi yang cerdas tanpa kehilangan esensi dari kehidupan beragama, sebab teknologi dapat digunakan sebagai alat memperkuat nilai-nilai agama dan moral.
“Gunakanlah teknologi dengan cerdas dan bijaksana untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan dan kualitas ibadah,” demikian ajak Bodewin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bagian Kesra Setkot Ambon, Fenly Masawoy dalam acara Isra Mi’raj yang diselenggarakan SD Negeri 79 Ambon, Kamis, 8 Februari 2024.
Menurutnya, dengan memahami etika digital dan menggunakan teknologi secara bijaksana, siswa dapat mempertahankan nilai-nilai keagamaan mereka sambil tetap mengambil manfaat dari kemajuan teknologi. Selain itu, teknologi juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman dan praktik keagamaan, serta memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara individu dengan latar belakang keagamaan.
“Sebagai generasi muda yang tumbuh dan berkembang di era digital, kalian memiliki tanggung jawab untuk memahami nilai-nilai agama dan mengintegrasikannya kedalam kehilangan digital kalian,” ujar Bodewin.
Disisi lain, Sekwan DPRD Provinsi Maluku itu menilai, inspirasi dari peristiwa Isra Mi’raj dapat memotivasi para siswa untuk meningkatkan kualitas shalat, dzikir dan ibadah lainnya secara langsung maupun melalui platform maupun interaksi digital sehingga mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih baik.
“Mari kita jadikan peristiwa Isra Mi’raj sebagai inspirasi untuk meningkatkan kualitas ibadah di dunia nyata maupun digital,” pungkasnya.
Menanggapi ajakan Pemkot Ambon mengenai cerdas berteknologi bagi para siswa, Kepala Sekolah SD Negeri 79 Ambon, Hj. Fou Djia Malik, S.Pd.,M.Pd
menilai, membimbing para siswa dalam menggunakan teknologi digital secara bijak sangat penting bagi guru, orang tua dan pemangku kepentingan di sektor pendidikan karena beberapa alasan, diantaranya dapat membantu melindungi siswa dari bahaya online seperti cyberbullying, penipuan online atau konten yang tidak pantas. Namun sebaliknya, dapat mendorong kreativitas dan inovasi para siswa dalam proses pembelajaran.
“Penting bagi guru, orang tua dan pemangku kepentingan di sektor pendidikan untuk bekerja sama membimbing para siswa dalam menggunakan teknologi digital secara bijak,” kata Malik.
Dengan demikian, lanjutnya, kerjasama antara guru, orang tua, dan pemangku kepentingan di sektor pendidikan sangat penting untuk membimbing para siswa agar menggunakan teknologi digital secara bijak dan produktif.
“Jadilah pengguna teknologi yang cerdas untuk kebaikan tanpa kehilangan esensi dari kehidupan beragama,” tutup Malik. (EM)
Komentar